Tadi saya baca buku dengan tajuk berkenaan karangan mardibros iaitu anak murid Pak Abu Sangkan. MasyaAllah!
Di m/s 7 Pak Mardibros mengatakan selalunya kita solat biasa-biasa saja tidak khusyuk tapi bila kita ditimpa musibah tiba-tiba solat kita menjadi khusyuk, sekhusyuk-khusyuknya. Kita merintih kepada Allah, kita merayu kepada Allah, kita mengadu kepada Allah.
Tapi bila kita dah terlepas dari musibah atau bila kita dah dapat apa yang kita hajati, kita kembali terlupa pada Allah. Kenapa perkara itu terjadi?
Salah satunya adalah sikap kita dalam menghadap Allah. Ketika kita tertimpa musibah, maka kita datang kepada Allah dengan merendah diri, sungguh-sungguh mengharapkan pertolongan Allah. Kita menjadi tersedar, hanya Allahlah yang dapat mengatasi masalah kita dan mengabulkan dosa kita. Sebaliknya ketika kita sedang jaya, tidak kekurangan satu apapun, sikap itu sudah tidak ada lagi. Biasanya kita solat dan doa hanya sekadar untuk menggugurkan kewajipan saja, seolah-olah Allah-lah yang membutuh solat dan doa kita.
Terpaku saya baca ayat-ayat berkenaan. Kita solat hanya sekadar untuk menggugurkan kewajipan saja? Astaghfirullahal-Adzim Solah-olahnya selama ini kita tak pandangpun pada Allah, kita kaya kerana kita berusaha, kita menjawat jawatan yang ada kerana kita rajin bekerja. Satupun bukan dari Allah? Lidah kita menyebut ya..... dari Allah, tapi bila kita bercerita, "Aku dulu study sampai pukul 2 pagi, itu pasal aku dapat 4 flat. Aku dulu stay kat ofis sampai 3 hari berturut-turut, tidur pun tak cukup, itu pasal cepat naik pangkat."
Buku ini mengajak kita membuat pelatihan solat khusyuk itu di luar solat. Kemudian cubalah praktikkan dalam solat sunat.
Buku ini ada 40 mukasurat. Di mukasurat ke 37 iaitu pada pelatihan ke-7 Pak Mardibros mengajak pembaca menghayati duduk antara dua sujud. Dengan rendah hati nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku). Diam sejenak, buka dada dan diri anda untuk menerima ampunan dari Allah seperti anda membuka diri ketika merasakan hembusan angin sepoi-sepoi atau menerima curahan air hujan ketika anda masih kecil. Jika anda tidak merasakan sesuatu tidak mengapa, mungkin anda kurang sensitif, tapi tetaplah membuka diri anda untuk menerima ampunan Allah. Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga anda merasa tenang.
Berikutnya sampaikanlah permintaan kedua, Warhamni (sayangi aku). Diam dan tundukkanlah diri anda untuk menerima kasih-sayang Allah yang tak terkira besarnya. Bukalah dada anda seluas-luasnya agar semakin banyak kasih-sayang Allah yang anda terima. Ulanglah beberapa kali hingga anda merasa cukup.
Berturut-turut sampaikanlah permintaan2 berikut dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu persatu
Setelah selsai, diamlah sejenak lalu sampaikan rasa syukur kita.
Jom kita cuba praktikkan apa yang Pak Mardibros ajar dan cuba ceritakan pengalaman anda setelah mencubabya.
Pelatihan Solat Khusyuk oleh Pak Abu Sangkan sendiri akan diadakan pada 10-11 April di Bangsar. Sila baca iklannya di sebelah.
.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan